Baru-baru ini salju ringan turun di Yerusalem dan beberapa bagian
Lebanon, bersamaan dengan suhu beku di California Selatan. Padahal
planet ini mengalami pemanasan global, dan cuaca dingin tidak dapat
menghalau fakta tersebut, kata sejumlah ahli iklim.
Bahkan, badai yang “jarang terjadi” seperti itu sudah diperkirakan akibat dari pemanasan global.
“Saat
dunia ini menghangat, sejumlah wilayah di Bumi yang mengalami musim
dingin akan tetap mengalami musim dingin, dan kita akan tetap melihat
serangkaian perubahan iklim yang terjadi secara acak, seperti yang kita
lihat pada musim dingin ini,” kata ilmuwan iklim Michael Mann dari
Pennsylvania State University kepada LiveScience. “Namun perubahan iklim
memuat serangkaian masalah iklim, sehingga “enam” iklim menjadi lebih
umum terjadi, dan “salah satunya” menjadi kurang umum terjadi.”
Tidak
ada peristiwa cuaca tunggal yang dapat dijadikan patokan dalam
perubahan iklim, yang merupakan tren jangka panjang yang seiring waktu
memengaruhi cuaca, dan perubahan itu memengaruhi cuaca di berbagai
daerah berbeda dengan cara yang berbeda pula. Sebaliknya, saat planet
ini menghangat, kemungkinan peristiwa ekstrem, seperti hujan salju yang
sangat besar, meningkat. Artinya, perubahan itu memuat sejumlah
peristiwa ekstrem.
“Iklim adalah statistik cuaca jangka
panjang,” kata Ken Caldeira, seorang ilmuwan senior di Carnegie
Institute for Science at Stanford University kepada LiveScience tahun
lalu. “Tidak ada peristiwa cuaca yang spesifik yang dapat dikonfirmasi
dengan sendirinya atau menyangkal badan pengetahuan ilmiah yang
berkaitan dengan perubahan iklim itu.”
Pemanasan global dengan udara dinginUdara
dingin merayap di atas California pekan ini. Suhu di daerah San Diego
berada pada minus 5 derajat Celsius, memecahkan rekor yang dibuat pada
2007. Dan, menurut sejumlah laporan berita dan Badan Cuaca Nasional,
pantai-pantai di San Diego kemungkinan akan mengalami peristiwa
pelapisan es pada pagi hari, sementara peringatan pembekuan es tetap
berlaku hingga Selasa pagi untuk San Joaquin Valley.
Sementara
itu, sebuah sistem badai membuang salju setinggi 4-6 cm di Yerusalem
pekan lalu, menewaskan sedikitnya delapan orang. Dan hujan yang
bercampur es dan salju akan membentang di beberapa bagian tenggara
Southeast pada hari ini dan Selasa, menurut weather.com.
Namun,
di tengah berita utama mengenai udara dingin, Bumi terus memecahkan
rekor panas di bagian kiri dan kanan. “Sangat mudah untuk memilih dan
menemukan tempat-tempat yang mungkin mengalami suhu dingin luar biasa
pada waktu tertentu, seperti California Selatan pada saat ini,” kata
Mann kepada LiveScience dalam sebuah email. “Tapi sementara itu, bunga
bakung bermekaran di Cincinnati.
“Selama dekade terakhir, kami
telah melihat catatan harian kerusakan yang diakibatkan oleh kehangatan
sepanjang waktu dua kali lebih sering seperti catatan harian sepanjang
musim dingin,” tulis Mann. “2012 memiliki rasio tertinggi yang pernah
kita catat, lebih dari empat banding satu. Itu seperti ‘enam musim’
terjadi empat kali sesering ‘satu musim’.”
Berikut adalah betapa
suhu dingin dan hujan salju dapat terjadi secara berlimpah di beberapa
daerah saat bumi menghangat: Udara hangat membuat lebih banyak uap angin
daripada saat musim dingin. Itu berarti, jika suhu cukup rendah, “musim
dingin yang lebih hangat akan menyebabkan peristiwa hujan salju yang
lebih besar yang kontra-intuitif,” jelas Mann.
Dan pendinginan
yang sederhana diperkirakan menjadi hasil dari pemanasan global di
beberapa daerah. Misalnya, jelas Mann, sejumlah model memperkirakan
perlambatan suhu hangat, air laut yang bergerak ke arah inti bumi saat
ini berada di Atlantik Utara, sebuah perlambatan yang secara sederhana
akan mendinginkan bagian laut tersebut.
Sebagian besar Bumi akan jadi lebih panas“Namun
ini adalah efek yang sangat musiman dan regional,” kata Mann. “Sebagian
besar dunia akan menghangat secara substansial untuk abad berikutnya,
yang kemungkinan dengan konsekuensi negatif yang mendalam, jika kita
terus memanaskan planet ini dengan meningkatkan konsentrasi gas rumah
kaca melalui pembakaran bahan bakar fosil.”
Bahkan, setidaknya di
Amerika Serikat, 2012 adalah tahun terpanas dalam catatan, mematahkan
rekor tahun terpanas sebelumnya pada 1998. Dan dekade terakhir
menetapkan secara terpisah dari segi cuaca ekstrem, dari gelombang panas
dan kekeringan hingga banjir, yang ilmuwan katakan sebagai sesuatu yang
dapat, sebagian, disebabkan oleh perubahan iklim.
“Sangat
mungkin bahwa beberapa peristiwa ekstrem yang belum pernah terjadi
sebelumnya pada dekade terakhir tidak akan terjadi tanpa pemanasan
global yang antroposentris,” tulis sejumlah peneliti studi pada 25 Maret
2012, isu dari jurnal “Nature Climate Change”. Dalam penelitian
tersebut, dua ilmuwan mengulas kembali kejadian cuaca ekstrem pada 2000
serta penelitian terhadap memungkinkan hubungan yang berkaitan dengan
pemanasan global.
Sejak 1950, perubahan iklim yang diakibatkan
oleh ulah manusia tempaknya telah membuat dampak cuaca yang lebih
ekstrem, dengan cuaca ekstrem yang diperkirakan lebih banyak pada abad
ini, lapor Intergovernmental Panel on Climate Change, badan
internasional yang bertanggung jawab menilai perubahan iklim, pada 2011.
Sejauh
tahun ini, Amerika Serikat menetapkan 630 catatan untuk suhu maksimum
tertinggi dibandingkan 114 catatan untuk suhu minimun terendah, menurut
Pusat Data Iklim Nasional.
“Saat Anda melihat ke belakang secara
keseluruhan, sangat jelas bahwa kita dapat melihat pemanasan secara
keseluruhan, dan sebuah peningkatan dramatis dalam suhu hangat yang
memecahkan rekor di seluruh dunia,” kata Mann, menunjukkan catatan suhu
panas dan kebakaran hutan yang terjadi di Australia saat ini dan rekor
panas yang terjadi di Amerika Serikat musim panas ini.
“Keduanya
merupakan gejala dari dampak yang jelas dan mendalam, bahwa perubahan
iklim sudah terjadi dalam cuaca kita,” tambah Mann.